Di Jepang, rest area tak
hanya menjadi tempat mengisi bensin, ke toilet, atau beristirahat
sejenak di perjalanan. Di sini juga dijual produk-produk khas setempat.
Contohnya adalah Ranzan Parking Area (RPA) di prefektur Saitama,
Jepang.
Untuk menarik pengunjung, RPA mengembangkan makanan bertema ‘Black
Series’. Tujuannya adalah membuat makanan yang mengejutkan pada awalnya,
kemudian membuat Anda menyukai rasanya.
Produk yang telah mereka buat adalah es krim dan kari hitam. Keduanya
menggunakan pewarna alami, namun bukan tinta cumi. Warna gelap inipun
tak sekedar menghias, melainkan juga memiliki karakteristik yang membuat
rasa makanan unik.
Es krim hitam, misalnya, terbuat dari espresso konsentrat tinggi.
Menyantap es krim ini dijamin membuat kantuk hilang. Rasanya pekat dan
pahit, sehingga mungkin tak cocok untuk anak-anak. Bagi orang dewasa
yang tak terlalu suka pahit, RPA menyarankan mencampurnya dengan vanila.
Kalau perut sudah lapar, Anda bisa mencoba kari hitam. Jika disajikan
bersama nasi putih, warnanya jadi terlihat kontras dan karinya jadi
terlihat seperti air got. Warna ini berasal dari bubuk arang bambu yang
sekaligus berfungsi sebagai filter.
Bubuk arang bambu menyerap bau dan kotoran dari hidangan, membuat
rasa murni karinya muncul. “Hasilnya adalah kari pedas yang terasa
tajam. Namun karena clean, rasa manis bawang Bombay yang lamat-lamat
jadi menonjol.
Es krim hitam dijual dengan harga 350 yen (Rp 34.000), sementara kari
hitam dapat dinikmati dengan membayar 580 yen (Rp 57.000). Kalau ingin
lebih mengenyangkan, karinya bisa disajikan dengan potongan daging babi
goreng tepung.
Sebelumnya, RPA juga menjual donat hitam yang dibungkus dengan
kemasan bergambar tengkorak dan tulang. Kini, produk tersebut sudah
tidak ada. Ke depannya, RPA akan terus melahirkan ide-ide baru dalam
mengembangkan Black Series.
Sumber : http://j-cul.com/kari-dan-es-krim-hitam-ala-jepang/
No comments:
Post a Comment