Monday, June 24, 2013

TIGA RASA DOMINASI MAKANAN JEPANG



detail berita
Ilustrasi. Foto: Okezone
KULINER Jepang terkenal dengan kelezatan cita rasa olahan bahan makanan mentah. Bila diperhatikan, kuliner Jepang sangat didominasi olahan apa adanya saja. Lalu, apa yang menjadikan kuliner Jepang bisa mendunia?

"Kalau Anda cari makanan Jepang, tidak ada yang memiliki unsur cabai, tetapi tiga rasa yang dominan, yaitu manis, asam, dan asin," kata Syamsul Bachri, Assistant Manager Miyama Japanese Restaurant, di Hotel Borobudur, Jakarta, baru-baru ini.

Syamsul mengutarakan secara detail soal kuliner Jepang yang didominasi tiga rasa. "Kenapa Jepang hanya menginginkan tiga rasa? Rasa manis menjadi permulaan rasa sebelum makan, rasa asin karena ada seafood, dengan pertimbangan bisa menahan daripada bertumbuhnya bakteri. Sementara, rasa asam adalah untuk kesehatan; mengurangi lemak dan kolesterol," tambahnya.

Dijelaskan Syamsul, Filosifi makanan Jepang terkait tiga rasa tersebut adalah “sa shi shu shei”. Kata “sa” berasal dari kata “sato” yang artinya gula putih (merepresentasikan rasa manis), “shi” adalah shio (mewakilil rasa asin), “shu” dari kata shunomono yang artinya cuka (mewakili rasa asam), sedangkan “shei” berasal dari kata “sheiyu” yang artinya kecap asin.

Selain ketiga rasa yang mendominasi kuliner Jepang, diakuinya masyarakat Jepang lebih memilih rasa yang natural. "Orang Jepang suka aroma alami, misalnya Anda mengolah ikan, masyarakat Jepang lebih suka bau ikan daripada mencium aroma bumbu. Bagi mereka, aroma ikan memiliki seni, bau aslinya masih terasa. Saat dimakan, olahan ikan bisa menyatu dengan alam, terlebih mereka sangat menghargai hasil alamnya. dan hampir semua makanan di Jepang benar-benar menjaga kualitas bahan aslinya termasuk sayuran," tutupnya. (ftr)
 

No comments:

Post a Comment