Thursday, June 13, 2013

IMO KINTSUBA dan DAIGAKU IMO

Oyatsu, Kegemaran Semua Orang!
Oyatsu adalah istilah bahasa Jepang yang merujuk pada penganan atau kudapan, seperti dua makanan tadi. Istilah oyatsu berasal dari yatsu-doki atau jam ke-8 menurut metode hitungan waktu tradisional Jepang, yang setara dengan sekitar pukul 2 siang. Ini adalah waktu di mana orang-orang biasanya memakan penganan. Ini karena, hingga sekitar akhir zaman Edo (1603-1867), orang-orang terbiasa makan besar pada pagi dan malam hari saja. Penganannya lama-kelamaan disebut “Oyatsu”, diambil dari waktu memakannya. Sekarang ini oyatsu biasanya sekitar pukul 3 sore. Orang lebih memilih sesuatu yang mengandung karbohidrat dan gula untuk mengganjal perut sampai makan malam. Dua makanan dari ubi dalam resep di bawah cocok untuk itu. 
 
 

Bahan-bahan (Untuk 4 Porsi)

Imo kintsuba
・200 gram ubi
・40 gram gula
・1/6 sdt garam

(Lapisan)
・50 gram terigu
・½ gelas (100 ml) air
・Sejumput garam

Daigaku imo
・300 gram ubi

(Glasir)
・50 gram gula
・1 sdm (15ml) air
・1 sdt (5ml) minyak sayur
・1 sdt (5ml) cuka beras
・½ sdt (2,5ml ) kecap asin
・2 sdt wijen

・Minyak sayur untuk menggoreng 
 
 

Cara Memasak

  1. Imo kintsuba.
    Potong-potong ubi menjadi bulatan dengan tebal 2 cm; kupas lalu rendam dalam air. Masukkan potongan ubi ke dalam panci dengan air yang cukup merendam ubi. Didihkan. Setelah mendidih, kecilkan api dan masak sekitar 20 menit lagi sampai ubinya bisa ditusuk dengan garpu atau tusukan.
  2. Tiriskan kemudian hancurkan ubi dengan garpu atau sendok kayu. Aduk bersama gula dan garam selagi adonan ubi masih panas. Tempatkan adonan di permukaan meja yang telah dilapisi plastic wrap. Lipat plastic wrap membungkus ubi yang telah dihancurkan. Tekan dan bentuk menjadi persegi dengan tebal sekitar 1 cm. Gunakan pisau untuk memotongnya menjadi 8 potongan persegi atau kotak, yang sama besar.
  3. Campur terigu, air dan garam untuk melapisi potongan adonan ubi. Celupkan masing-masing potongannya ke dalam campuran terigu. Olesi penggorengan dengan minyak sayur lalu panggang hingga semua sisinya kecoklatan di atas api kecil. Goreng masing-masing sisi sekitar 1 menit.
  4. Daigaku imo.
    Potong-potong ubi menjadi potongan ukuran 3 cm menggunakan cara rangiri. Masing-masing potongannya memiliki tepi yang runcing. Rendam potongan ubi di dalam air selama sekitar 5 menit untuk menghilangkan getahnya. Tiriskan dan lap. Goreng ubi selama 4-5 menit di dalam minyak yang dipanaskan hingga suhu 160ºC.
  5. Campur bahan-bahan untuk glasir di dalam panci. Nyalakan kompor dan didihkan di atas api sedang. Angkat dan gerak-gerakkan panci agar campurannya merata. Kalau sudah panas, jangan diaduk!
  6. Uji kekentalannya dengan mencelupkan setetes campurannya ke dalam segelas air. Campurannya seharusnya lembut, tapi tidak larut. Masukkan ubi yang telah digoreng ke dalam campuran glasir. Aduk menggunakan sendok kayu agar ubinya terlapisi merata. Terakhir, taburi wijen.




No comments:

Post a Comment