Friday, June 14, 2013

IKUZURI, MENYAJIKAN SASHIMI HUDUP

Ikizukuri adalah hidangan sashimi ala Jepang yang menyajikan ikan segar dalam keadaan hidup. Atau meminjam istilah lain menyajikan masakan dalam keadaan masih segar. Di luar masyarakat Jepang, ikizukuri sangat kontroversial karena dianggap kejam dan tidak manusiawi.
Sementara itu beberapa yang lain, terutama masyarakat Jepang berpendapat bahwa ikizukuri adalah bagian dari warisan budaya. Menyantap ikan dalam keadaan masih segar merupakan pengalaman menyantap makanan dengan unik dan menarik.
Lebih dari itu, ikizukuri merupakan masakan yang berkualitas tinggi dan berkelas. Hanya restoran-restoran tertentu yang menawarkan ikizukuri, karena memerlukan seorang koki yang sangat terampil, terlatih, dan berpengalaman.

Dalam bahasa Jepang, ikizukuri berarti "disajikan hidup-hidup". Ada beberapa jenis ikizukuri, seperti odori Ebo yang dibuat dari udang, dibuat dari gurita, dan beberapa jenis yang dibuat dengan menggunakan ikan.
Hidangan yang disajikan dengan cara ikizukuri ini memiliki ciri yang sangat khusus yaitu menonjolkan rasa segar yang alami. Di atas piring saji, ikizukuri akan dilumuri dengan saus yang rasanya sangat ringan sehingga orang benar-benar bisa merasakan makanan laut yang segar. Ikizukuri juga dapat disajikan dengan acar sayuran seperti jahe dan rumput laut.
Persiapan yang dilakukan untuk menyajikan ikizukuri dimulai dengan memilih hewan yang hendak dihidangkan. Biasanya rumah-rumah makan yang menawarkan ikizukuri memiliki tempat, tangki, atau kolam dengan beragam ikan dan mahluk laut yang beragam.

Tangki-tangki tersebut biasanya juga ada di ruang ruang makan sehingga memungkinkan pengunjung untuk memilih makanan mereka di tempat. Walaupun, ikan hidup juga dapat disimpan di dapur dan akan disiapkan sesuai pesanan pengunjung.
Setelah ikan dipilih, koki akan menangkap ikan tersebut dengan cepat dan dengan nyali yang besar segera menghilangkan dan memisahkan bagian tubuh ikan yang tidak dapat dimakan.
Dalam melakukan pemotongan-pemotongan tersebut, koki akan mengiris tipis ikan dan menyisakan bagian-bagian ikan yang menunjukkan bahwa saat dipotong-potong jantung ikan masih berdetak. Begitu juga saat disajikan pada pengunjung, jantung ikan juga harus dalam keadaan masih berdetak.

Ikizukuri yang disajikan biasanya dimakan dengan menggunakan sumpit. Sementara itu untuk ikizukuri yang terbuat dari gurita, ketika disajikan biasanya tentakelnya akan membungkus sumpit. Hal ini tentu saja memudahkan pengunjung untuk menikmatinya. Sebelum dimakan makanan yang masih segar ini dimasukkan ke dalam saus pilihan terlebih dahulu.
Karena kenikmatan dan nilai prestisius ikizukuri yang membuat penyajian hidangan segar ini masih banyak diminati. Walaupun lembaga hak-hak hewan, menyatakan bahwa saat dihidangkan hidup-hidup, sistem sarafnya masih bekerja dan binatang tersebut masih memiliki kemampuan untuk mengalami rasa sakit dan ketakutan.
Sementara itu penggemar ikizukuri berpendapat bahwa saat dihidangkan, sebenarnya ikan tersebut sudah mati. Karena proses kematian yang sangat cepat maka ikan yang menggelepar di atas piring saji merupakan respon sisa dari sistem saraf yang terputus tiba-tiba dan bukan gerakan hewan yang sekarat.
Selamat mencoba dan menikmati segarnya ikizukuri!
(felly@oktomagazine.com)
Sumber :  http://www.oktomagazine.com/oktolifestyle/kuliner_jajanan/2919/ikizukuri..menyajikan.sashimi.hidup

No comments:

Post a Comment